Selasa, 25 Januari 2011

My Prince part 2

Tiff, Sica & Sunny saat sedang karaokean dirumah Tiff

Sica : “Halo sunny, dimana kau?”
Sunny : “Aku sedang berada dirumah sekarang.”
Sica : “Bagaimana, apa hari ini kau jadi mendaftar les, aku akan menemanimu mendaftarkan diri bila perlu.”
Sunny : “Hahaha baiklah .. kau memang teman yang baik sica.”
Sica : “Aku akan bersama tiff nanti.”
Sunny : “Oke.”
Sica keluar rumah dan segera pergi ke tempat les untuk menemui sunny, sebelumnya kesana sica mengajak tiffany untuk berangkat bersama-sama.
Sica : “Tiiiiifff .... !!” teriak sica dari luar rumah.
Tiff : “Oooh ternyata kau sica, kenapa tidak memberitahuku sebelum kesini?”
Sica : “Ahh .. apa bedanya?”
Tiff : “Aku kaget, bahkan aku belum merapikan diri.”
Sica : “Hahaha seperti bertemu siapa saja kau ini, cepatlah mandi aku menunggumu.”
Tiff mengajak sica ke kamarnya dan sica menunggu tiff hingga selesai mandi.
Sica : “Hey lama benar mandimu tif.”
Tiff : “Sebentar lagi aku akan selesai.”
Sica : “Baiklah ....”
Sica menuggu tiff sambil tiduran dengan posisi terlentang di atas kasur tiff yang banyak berisi boneka babi  kesukaannya, sica semakin nyaman dengan kasur tiff yang empuk dan mencoba mengambil bantal, saat sica akan mengambilnya tak sengaja sica menemukan diary dibawah bantal tiff.
Sica : “Oooh apa ini?” ucap sica dalam hati.
Sica dipenuhi rasa keingintahuan yang begitu besar, berulang kali dia mencoba untuk meredamkan keinginannya tapi akhirnya dia membukanya dan membacanya dengan perasaan yang berdosa.
” aku sangat mencintainya, aku menerima dia apa adanya hingga dia mencampakkan aku karena wanita lain, sungguh dia tak bisa mengerti perasaan wanita, kelak dia akan menyesal pernah meninggalkan wanita yang benar-benar menyayanginya, dan aku berharap aku bisa dekat dengan pria itu, aku penasaran dengannya, siapa dia?”
Sica terkaget membaca tulisan tiff.
Sica : “Haaa...? tiff sudah bisa melupakan key dan mulai menyukai pria lain? Tapi kenapa dia kelihatan bersedih akhir-akhir ini? Kemudian sica melanjutkan untuk membaca.
“ Diaaa, aku mulai menyukainya dengan hati yang telah terluka, aku takut untuk mencintainya, aku takut akan terluka lagi, apakah dia seperti key? Ahh ... entahlah J tapi sepertinya aku merasa dia orang yang baik.”
Sica : “Ya ampun tiff J
Sica tersenyum simpul membaca tulisan tiff, dia merasa tiff telah kembali ke kondisi semula, mungkin saat ini tiff hanya berada dalam kebingungan sehingga belum mau terbuka pada sica dan sunny.
Tiff : “Hey sica sedang apa kau? Tak seperti biasanya, biasanya kau selalu bernyanyi keras dikamarku hahaha.” Teriak tiff dari kamar mandi pribadinya.
Sica : “Ooh tidak apa-apa, aku tiduran, aku hanya sedikit mengantuk.” Sambil cepat-cepat mengembalikan diary tiff dibawah bantal karena saat itu juga tiff keluar dari kamar mandi. Rupanya tiff sudah bersiap untuk keluar dari kamar mandi, untung saja sica cepat untuk mengembalikannya dan pura-pura tiduran sambil memainkan game di hapenya.
Tiff : “Hey rupanya kau sibuk main game, hahaha dasar sica.” Sambil mengambil baju dilemari.
Tiff memakai baju dan celana jeans, kemudian menuju meja rias. Setelah selesai mereka siap untuk berangkat.
Sica : “Ayo tiff.”
Tiff : “Oke.”
***
Sunny : “Hahaha akhirnya kalian datang juga, lama sekali, sudah 15 menit aku menunggu kalian. Apalagi aku belum mendaftarkan diri”
Tiff : “Hahaha... maafkan kami sunny.”
Sica : “hehehe tiff terlalu lama mandi hingga kami terlambat, akan ku antarkan kau mendaftar.”
Sunny : “Iyaa sica. Hey Tiff tak ada yang perlu dimaafkan , nanti kau harus mentraktirku.”
Tiff : “Baiklah, tapi besok giliranmu ... !!”
Sica Sunny Tiff : “Hahahaha” tawa ketiga sahabat ini pecah. Keadaan kembali seperti semula, tiff menjadi seseorang yang ceria lagi. Sica mengantarkan sunny dan setelah itu mereka menunggu kelas masuk sambil berbincang-bincang di depan kelas.
Sunny : “Hey, kau terlihat berbeda hari ini tiff, tidak seperti kemarin.”
Tiff : “Memang ada apa dengan diriku kemarin?”
Sica : “Mengapa kau bertanya tiff, kami tahu kemarin itu kau terluka, kenapa kau tidak datang kepada kami?”
Tiff : “Aku takut merepotkan kalian.”
Sunny : “Kenapa bisa?”
Tiff : “Ini soal key.”
Sica : “Iya, kami tau, sejak awal kau mengenalnya dan akhirnya kalian berhubungan, kau dengan semangat menceritakan semuanya pada kami, haha padahal dulu kami tidak setuju dengan hubungan kalian.”
Tiff : “Karena itu.... aku selalu membanggakannya dan akhirnya memang benar dia jahat, kalian benar, dia bukan pria yang baik.”
Sunny : “Sudahlah tiff, itu sudah terjadi, lalu bagaimana dengan hatimu saat ini? Apakah ada kandidat yang akan kau pacari hehe.”
Tiff : “hehehe” tiff tersenyum simpul.
Sica : “Apa arti senyumanmu itu tiff, sepertinya aku tau hahaha... kau pasti sudah menyukai pria lain kan?” goda sica sambil mencubit gemas pipi tiff.
Tiff : “Hahaha kau ini sok tau.” Sambil menjulurkan lidahnya mengejek sica.
Sica : “Awas ya kalau apa yang aku omongkan itu benar, kau harus mentratirku dan sunny selama 1 minggu !! hahaha “
Tiff : “Haaaa .... !! JANGAN JANGAN ... !!”
Sica : “Haha berarti benarkan? Ayo jujur saja.”
Sunny : “Cuit ... Cuit ... “
Tiff : “IYAAAA .. !!”
Sica : “akhirnya kau mengaku juga haha, aku senang mendengarnya.”
Tiff : “Tapi tidak ada TRAKTIR .. !!”
Sunny : “eits, kalau sampai bisa mendapatkan dia kau tetap harus mentraktir kita hahaha.”
Tiff : “Ahhh dasaaar, baiklah .... “
Sunny : “Hey, apakah itu guru yang akan mengajar kita?”
Sica : “Yang mana? Aku tidak melihatnya ...” sambil menoleh kanan kiri.
Sunny : “Itu sana, yang berjalan di trotoar.” Mengacungkan telunjuknya ke arah guru itu.
Tiff : “Ayo lariiii, itu guru kita haha”
Sunny Sica : “ TUNGGUUUUU ... !!”
***
Tiff : “ahh ... akhirnya selesai juga, les 2 jam kali ini sangat menyenangkan, gurunya tampan hehe.”
Sunny : “ada-ada saja kau tiff, apa kau mau dijadikan istri keduanya?”
Tiff : “boleh, dia kan kaya dan masih muda hahaha.”
Sica : “Jangan –jangan pria yang sedang kau sukai itu guru kita ya? Hahaha....”
Tiff : “Huaaaaaaaa, tidaaaaaak >,<”
Sunny : “kenapaaa? Apakah benar yang dikatakan sica? Hehe”
Tiff : “Itu tidak benar L
Sica : “Hey.. hey.. sudahlah, mukamu jelek sekali.”
Tiff : “Dasar sicaaaa !! kau selalu mengejekku >,<”
Sunny Sica : “hahahaha” tertawa mereka pecah dan mereka bertiga berlarian di trotoar menuju kerumah tiff.
***
Sica : “akhirnya kita sampai dirumahmu, apakah kau ada makanan kecil? Aku lapar ....”
Tiff : “Haah selalu makanan yang kau cari dirumahku, sana ambilah di kulkas, ada banyak makanan disana.
Sica : “haha itu yang membuatku betah dirumahmu, setelah ini kita harus karaokean!!”
Sunny : “Yeiii .... hari ini memang hari yang menyenangkan.”

***


baca boleh copas no !! kekeke ^,^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar