He Ra menatap Ha Ni dengan tatapan merendahkan, sama seperti tatapan yang selalu ditunjukan oleh Seung Jo pada Ha Ni. Ha Ni tidak enak hati sehingga dia hanya bisa menundukan kepalanya. He Ra pun langsung pergi meninggalkan Ha Ni.
Ha Ni pulang ke rumah dengan lesu. Ha Ni menaiki tangga dan bertemu dengan Seung Jo yang baru keluar kamar. Ha Ni pun bertanya, "Hey! Perempuan yang tadi itu yang bertemu di depan kelasmu..." Seung Jo memotong omongan Ha Ni dan bertanya, "Apakah maksudmu Yoon He Ra?" Ha Ni baru tau kalo nama perempuan tadi adalah He Ra, "Apakah namanya He Ra? Dia seniormu?" Seung Jo keheranan, "Senior? Apakah dia terlihat lebih tua dari kita? Dan lagi dia disebut Dewi di kampus." Ha Ni bertanya, "Dewi? Dia satu angkatan dengan kita?" Seung Jo menjawab, "Ya. Dia masuk Universitas Parang karena mendapatkan beasiswa juga." Ha Ni berkomentar bahwa He Ra sangat hebat.
Seung Jo to the point bertanya, "Kenapa? Apakah kau cemburu?" Ha Ni langsung mengelak, "Cemburu? Tidak mungkin. Kenapa aku harus cemburu?" Seung Jo berkomentar bahwa Ha Ni pasti cemburu karena dia dan Ha Ni kan sudah pernah berciuman. Ha Ni kaget mendengar hal itu. Seung Jo mendekat ke Ha Ni dan Ha Ni sudah siap menutup matanya dan dalam hati dia bertanya-tanya, "Apakah ini akan menjadi ciuman yang ke2?" Seung Jo tersenyum lalu pergi meninggalkan Ha Ni tanpa mencium Ha Ni sama sekali.
Ha Ni masuk ke dalam kamarnya dan berkata, "Dia mempermainkan aku lagi. Bagi dia mungkin ciuman tempo hari bukan hal yang istimewa. Itu ternyata hanya lelucon." Ha Ni benar-benar merasa sedih karena Seung Jo hanya menjadikan dia sebagai lelucon saja.
Di kampus, Ha Ni, Joo Ri, dan Min Ah seperti biasa berjalan-jalan di kampus bersama-sama. Teman-teman Ha Ni bertanya, "Jadi kau tidak benar-benar pacaran dengannya?" Ha Ni terduduk lemas. Joo Ri menyarankan agar Ha Ni lebih agresif pada Seung Jo. Namun Min Ah justru menyarankan agar Ha Ni jangan agresif karena itu akan membuat Seung Jo lebih membenci Ha Ni.
Joo Ri melihat jam lalu berkata, "Ah aku harus pergi. Maaf aku tidak bisa ikut makan siang bersama karena aku sudah mendapatkan pekerjaan di Salon Kecantikan Parang, salon di depan kampus." Ha Ni dan Min Ah pun langsung memuji Joo Ri yang sangat hebat sudah mendapatkan pekerjaan. Joo Ri bilang bahwa dia mungkin akan sangat sibuk jadi sulit untuk makan siang bersama dengan Ha Ni dan Min Ah. Joo Ri pun langsung pamit pergi.
Min Ah lalu meminta maaf pada Ha Ni karena dia juga tidak bisa makan siang bersama. Ha Ni bertanya, "Kenapa?" Min Ah menjawab, "Sebenarnya hari ini para seniorku mengajak kami anak baru untuk makan siang bersama." Min Ah benar-benar meminta maaf karena dia tidak bisa makan siang bersama Ha Ni. Ha Ni mengerti dan memperbolehkan Min Ah pergi. Min Ah pun langsung pergi dan Ha Ni berkata, "Huh aku benci makan sendirian..." Ha Ni teringat Seung Jo makanya dia mengeluarkan HPnya dan langsung sms Seung Jo, "Seung Jo, apakah kau tidak ada teman makan siang bersama?"
Ha Ni pergi ke kantin kampus dan menyebutkan nama menunya satu-satu. Tiba-tiba dari belakang Ha Ni ada yang berbisik, "Apakah kau tidak bisa berfikir jika tidak menyebutkannya dengan keras?" Ya itu adalah Seung Jo! Ha Ni kaget dan bilang pada Seung Jo bahwa dia tidak mengira Seung Jo akan datang. Seung Jo meminta menu Hamburger steak dan Ha Ni juga mengikuti memesan menu Hamburger steak. Seung Jo meminta sayuran yang banyak dan Ha Ni juga ikut meminta sayuran yang banyak. Seung Jo kesal karena Ha Ni terus mengikutinya tapi Ha Ni hanya tersenyum senang.
Koki memberikan pesanan mereka berdua dan Seung Jo kaget karena porsi makanannya sangat sedikit sedangkan porsi Ha Ni sangat banyak. Seung Jo pun protes, "Permisi apakah ini tidak salah?" Si koki itu ternyata adalah Joon Gu yang bekerja di bagian kantin Universitas Parang. Joon Gu berkata, "Hey tuan sempurna, apakah kau berani melawanku dalam pembagian makanan?" Seung Jo dan Ha Ni sama-sama kaget saat mengetahui bahwa koki itu adalah Joon Gu.
Ha Ni bertanya, "Boon Joon Gu? Kenapa kau disini? Bukankah kau kerja di Restaurant Papahku?" Joon Gu menjawab, "Ya kau benar tapi aku bekerja di restaurant Papahmu pada malam hari dan bekerja disini pada siang hari. Aku sedang mencari banyak uang sehingga jika kamu mau menikah dengaku maka aku siap kapanpun juga. Aku sudah mempersiapkan segalanya. Saat tau kalau kamu pergi ke Universitas yang sama dengan bajingan ini, kamu pikir aku tidak bisa berbuat apa-apa hah? "
Joon Gu bertanya, "Hey Baek Sung Jo, kau terkejut kan?" Seung Jo menjawab, "Ya aku sangat terkejut! Bagaimana bisa kamu mengejar-ngejar perempuan seperti ini?" Joon Gu bilang bahwa ini adalah yang namanya cinta. Ha Ni meminta Joon Gu agar tidak banyak bicara. Seung Jo meminta koki lain untuk mengganti porsi makannya, Koki kepala melihat itu dan memarahi Joon Gu. Joon Gu tidak terima di marahi begitu saja makanya dia bilang bahwa orang seperti Seung Jo itu pantas mendapatkan porsi makanan yang sedikit.
Seung Jo menerima menu makananya dan pergi meninggalkan Joon Gu. Ha Ni melihat kursi kosong dan menawarkan Seung Jo untuk duduk bersama. Namun ada teman-teman Seung Jo yang memanggil Seung Jo dan mengajak Seung Jo makan satu meja. Akhirnya Seung Jo pergi ke teman-temannya itu dan Ha Ni makan sendirian. Joon Gu yang melihat itu terus memberikan semangat pada Ha Ni.
Ha Ni dan teman-teman barunya sedang berjalan menuju gedung kampus namun Ha Ni meminta teman-temannya untuk pergi duluan karena ada sesuatu yang mau dia lakukan. Ternyata Ha Ni melihat Seung Jo di taman dan langsung duduk di kursi belakang Seung Jo. Saat Ha Ni mau mengajak Seung Jo mengobrol, Ada Kyung Soo -Senior Seung Jo- yang duduk di samping Seung Jo dan mengajak Seung Jo mengobrol lebih dulu.
Seung Jo langsung berkata, "Ah senior... Sudah lama tidak bertemu." Kyung Soo berkata, "Kau ini juniorku jadi seharusnya kau yang mencariku. Menyedihkan sekali ini." Kyung Soo lalu to the point mengajak Seung Jo untuk bergabung di Klubnya karena jika Seung Jo ikut maka mereka pasti bisa maju ke tingkat Nasional. Seung Jo menolaknya karena dia sudah lama tidak berlatih. Kyung Soo terus membujuk Seung Jo sehingga Seung Jo pun setuju. Kyung Soo senang dan bilang bahwa dia akan menunggu Seung Jo di ruang Klub.
Ha Ni mendengarkan pembicaraan itu dan kebingungan, "Hmm Klub sekolah?" Seung Jo menyadari kehadiran Ha Ni dan Ha Ni melambaikan tangannya pada Seung Jo. Seung Jo bertanya, "Apakah kau tidak ada jadwal kelas? Kau ini benar-benar mengikutiku terus." Ha Ni bertanya, "Ngomong-ngomong... Klub apa yang ingin kau ikuti?" Seung Jo menjawab, "Aku tidak akan memberitahumu karena jika kau tau maka kau akan mengikutiku." Seung Jo langsung berjalan pergi dan Ha Ni bergumam, "Mengikutimu? Siapa bilang aku akan mengikutimu hah?"
Ternyata benar saja dugaan Seung Jo. Ha Ni terus mengikuti Seung Jo. Ha Ni melihat Seung Jo masuk ke sebuah ruangan dan Ha Ni pun ikut masuk ke ruangan itu. Ha Ni sangat kaget saat masuk ke ruangan itu karena itu adalah Ruang Club Kekuatan. Para anggota klub itu juga kaget saat melihat Ha Ni masuk ke ruangan itu. Ha Ni buru-buru pergi dari ruangan itu.
Kyung Soo masuk ke ruang klub dan banyak anggota yang sudah berkumpul. Tiba-tiba Kyung Soo berkata, "Hey kamu silahkan masuk!" Ya yang masuk adalah Ha Ni. Ha Ni menatap ruang Klub tersebut yang ternyata ruang klub tennis. HaNi melihat ada Seung Jo dan Seung Jo kaget saat melihat Ha Ni.
Ha Ni duduk di kursi dan He Ra datang duduk di kursi samping Ha Ni. He Ra melihat Ha Ni dan bertanya, "Kita bertemu kembali. Apakah kau pandai bermain tennis?" Ha Ni menjawab, "Tidak. Aku tidak bisa bermain tennis karena aku tidak pernah mencobanya sebelumnya." He Ra berkomentar, "Seharusnya kau tidak datang ke klub ini karena kau terlalu menganggap ringan klub ini." Ha Ni kesal dan berkata, "Apa maksudmu? Kyung Soo mangatakan padaku bahwa aku boleh bergabung walaupun aku tidak bisa bermain dengan baik. Dia bilang bahwa yang aku butuhkan adalah niat bermain dengan ketulusan."
Seung Jo berkomentar, "Diamkan saja dia, dia memang tidak pernah memikirkan sesuatu menggunakan otaknya." He Ra tersenyum dan berkata, "Ya aku tau." Ha Ni benar-benar kesal mendengar hal itu.
Kyung Soo lalu membuka pertemuan para anggota dan memperkenalkan dirinya sebagai wakil ketua dan juga mahasiswa tingkat 2 berusia 21 tahun. Ha Ni sangat kaget mendengarnya. Dan semua anggota yang lainnya ikut tertawa. Kyung Soo bilang bahwa tahun ini klub mereka sangat di berkati karena kedatangan anggota Tennis yang sangat berbakat yaitu Seung Jo yang memenangkan pertandingan tennis tingkat SMA dan juga He Ra yang memenangkan pertandingan tingkat SMA untuk divisi perempuan. Seung Jo dan He Ra pun langsung memperkenalkan diri mereka.
Kyung Soo bilang bahwa sejak tahun lalu sangat jarang sekali anggota perempuan yang mau bergabung pada Klub Tennis tapi tahun ini ada sebuah kejutan yaitu adanya Oh Ha Ni yang akan ikut bergabung. Ha Ni dengan samangat langsung memperkenalkan dirinya. He Ra tiba-tiba bertanya dengan suara kencang, "Oh Ha Ni, sudah berapa lama kau bermain Tennis?" Ha Ni merasa malu dan menjawab, "Aku bahkan belum pernah memagang raket Tennis tapi aku sering bermain badminton." Semua anggota yang lain tertawa dan He Ra juga tertawa puas karena telah mempermalukan Ha Ni.
Latihan Tennis pun di mulai. Ha Ni tidak berhasil memukul bola namun akhirnya dia berhasil memukul bola yang justru bola itu mengenai kepala Kyung Soo. Kyung Soo menghampiri Ha Ni dan bilang bahwa pukulan bola Ha Ni sangat kuat dan Ha Ni pasti bisa jika di latih lebih lama lagi. Ha Ni benar-benar meminta maaf karena kejadian tadi. Kyung Soo memuji Ha Ni yang terlihat sangat cantik memakai pakaian Tennis.
He Ra dan Seung Jo datang menghampiri Ha Ni. Kyung Soo pun permisi mau mempersiapkan yang lainnya. He Ra tertawa dan bilang bahwa Ha Ni katanya belum pernah main tennis tapi berpenampilan ala pemain tennis. Seung Jo ikut mengejek Ha Ni dengan bilang bahwa orang yang tidak bisa belajar pun selalu mempersiapkan pensil padahal belum tentu bisa menulis. Ha Ni benar-benar merasa di permalukan dan hanya bisa diam saja.
He Ra bertanya, "Hmm sepertinya kau cukup dekat dengan Kyung Soo ya?" Ha Ni menjawab, "Kyung Soo sangat baik. bahkan dia mengetahui banyak hal dan juga membantuku. Dan lagi kata-kata yang diucapkannya sangat baik, berbeda sekali dengan kata-kata kejam dari seseorang." Seung Jo menatap sinis ke Ha Ni. He Ra berkata, "Benarkah? Sepertinya kau belum tau Kyung Soo sebenarnya. Seung Jo ayo pergi..."
Latihan pertama yang di lakukan adalah pengelompokan kemampuan. Kyung Soo akan melempar 5 buah bola dan harus di pukul oleh para anggota tapi sebaiknya para anggota tidak perlu memaksakan diri karena itu bisa membuat cedera. Semuanya mengerti lalu bubar untuk bersiap-siap.
Kyung Soo mengambil raketnya dan sikap baiknya pun berubah. Ya dia terlihat sangat menyeramkan saat latihan ini. Semua anggota baru sangat kaget, sementara He Ra dan Seung Jo hanya tertawa karena sudah mengetahui sikap Kyung Soo yang sebenarnya. Kyung Soo terus marah-marah saat ada anggota yang tidak bisa memukul bola dengan baik.
Tiba giliran He Ra yang memukul bola. Sepertinya Kyung Soo ini menyukai He Ra sehingga Kyung Soo sengaja memukul bola dengan pelan jadinya He Ra bisa memukul semua bola dengan baik dan itu membuat semuanya jadi kagum.
Saatnya Seung Jo yang memukul bola. Kyung Soo bilang bahwa dia sudah sangat lama menantikan 1 lawan 1 seperti ini. Seung Jo tersenyum percaya diri dan meminta Kyung Soo segera melemparkann bola. Kyung Soo melempar bola dan Seung Jo dapat memukulnya dengan baik. Kyung Soo berkata, "Aku tadi hanya bermain ringan karena tau kalau kau sudah lama tidak bermain Tennis." Seung Jo membalas, "Bermainlah dengan serius. Aku akan memukulnya dengan baik." Kyung Soo kesal dan bilang, "Dasar orang sombong yang bodoh!"
Kyung Soo melemparkan bola dengan kekutannya dan Seung Jo berhasil memukul bola itu dan membuat Kyung Soo kewalahan mengejar bola hingga terjatuh. Seung Jo menghampiri Kyung Soo dan berkomentar, "Yang tadi itu bagus." Kyung Soo menatap tidak suka kepada Seung Jo.
Para anggota bilang bahwa Kyung Soo sangat marah dan pasti orang yang memukul bola terakhir akan mati. Ha Ni sadar bahwa dia adalah yang selanjutnya akan memukul bola. Ha Ni bersembunyi di balik temannya namun Kyung Soo mengetahui hal itu dan langsung meminta Ha Ni untuk memukul bolanya. Seung Jo berbisik pada Ha Ni, "Keluarlah, dia memanggilmu." Ha Ni kesal dan berkata, "Ini semua karenamu Seung Jo!"
Ha Ni memberanikan diri menghadapi Kyung Soo. Ha Ni meminta Kyung Soo jangan melempar terlalu kuat karena ini pertama kalinya dia bermain Tennis. Kyung Soo tiak mempedulikan itu dan terus melemparka bola dengan penuh kekuatan. Bola pertama yang di lempar mengarah ke Ha Ni dan Ha Ni langsung menghindar. Bola yang ke dua juga di hindari Ha Ni dan itu membuat Kyung Soo sangat marah dan meminta Ha Ni tidak menghindar lagi. bola ke tiga yang di lempar pun mengarah ke Ha Ni dan Ha Ni tidak berani menghindar sehingga bola itu kena ke wajahnya dan Ha Ni terjatuh pingsan.
Semua anggota sangat panik sementara He Ra dan Seung Jo hanya diam. Kyung Soo berkata, "Ya inilah yang aku maksud! Tetap fokus walaupun harus terluka! Kau hebat Oh Ha Ni!"
Malamnya di adakan pesta penyambutan klub tennis. Ketua Tennis bilang pada Ha Ni bahwa Kyung Soo ini sangat sopan dan baik namun jika sudah menyentuh raket Tennis maka Kyung Soo akan sangat berubah. Ha Ni mengerti dan melihat Kyung Soo yang menyendiri karena merasa bersalah.
Anggot klub tennis lainnya memuji kemampuan Seung Jo dan He Ra yang sangat hebat. Ketua Tennis bilang bahwa Seung Jo dan He Ra ini memang terkenal saat SMA. Ketua Tennis bertanya, "Aku dengar He Ra memiliki pacar?" He Ra menjawab, "Tidak. Aku tidak begitu tertarik untuk berpacaran. Orang lain dan aku memiliki hubungan dan aku tidak ingin terlalu di paksakan. Aku hanya ingin bebas. Tapi jika aku bertemu seseorang yang cocok mungkin aku akan mencoba berpacaran." Ha Ni, Kyung Soo, Seung Jo dan anggota yang lain pun mendengarkan kata-kata He Ra.
Seung Jo tiba-tiba berkata, "Hmm pada akhirnya cinta itu hanya mengambil hak kebebasan orang lain saja dan mungkin itu di sebut kebencian." Ketua Tennis tidak mengerti kata-kata yang diucapkan oleh Seung Jo dan He Ra karena itu merupakan kata-kata mutiara yang ada dalam buku sastra. Seung Jo dan He Ra ternyata memiliki minat yang sama pada dunia sastra dan itu membuat mereka berdua terlihat semakin cocok. Seung Jo dan He Ra bersulang dan saling tersenyum sementara Ha Ni dan Kyung Soo menatap kesal.
Ha Ni berkunjung ke salon tempat Joo Ri bekerja dan Min Ah sedang di tata rambutnya oleh Joo Ri. Ha Ni menceritakan semua tentang He Ra dan Joo Ri berkomentar, "Wah dia ini terlihat seperti Baek Seung Jo dalam versi perempuan." Min Ah mendukung Ha Ni agar lebih semangat lagi. Joo Ri bilang bahwa Ha Ni ini benar-benar malang karena sudah sengaja masuk Klub Tennis demi Seung Jo tapi malah mendapatkan luka. Min Ah juga bilang bahwa Ha Ni sangat menyedihkan karena tidak memiliki kesempatan lagi.
Ha Ni berkata, "Tidak. Aku masih memiliki kesempatan. Ya walaupun sangat tidak mungkin jika ada di Klub Tennis karena ada He Ra namun aku masih memiliki sedikit kesempatan."
Ternyata kesempatan yang di maksud oleh Ha Ni adalah kesempatan bersama dengan Seung Jo. Ya dia memiliki kesempatan dengan Seung Jo karena mereka ada di kelas yang sama untuk mata kuliah Bhs Inggris. Seung Jo tentu tidak suka akan kehadiran Ha Ni apalagi ada seorang tambahan lagi yang membuat Seung Jo kesal. Ha Ni melihat ke belakangnya dan kaget saat melihat ada Joon Gu di dalam kelas itu. Joon Gu dan Seung Jo sempat adu omongan namun akhirnya mereka kembali tenang. He Ra datang dan duduk di kursi samping Ha Ni.
Pelajaran di mulai dan Joon Gu sangat tidak mengerti apa-apa. Ha Ni meminta Seung Jo untuk tenang. Dosen menghampiri Ha Ni dan bertanya dalam bahasa inggris mengenai luka di hidung Ha Ni. Ha Ni meminta bantuan Seung Jo namun Seung Jo diam saja tidak membantu sama sekali. Ha Ni pun menjawab pertanyaan dosen dengan Bahasa Inggris yang belepotan dan membuat semuanya tertawa.
Joon Gu kesal dan membela Ha Ni. Dosen bertaya, "Kau... apakah murid di kelas ini? Kenapa tidak membawa buku?" Joon Gu kebingungan menjawabnya karena tidak mengerti bahasa inggris sama sekali. Joon Gu menjawab pertanyaan dosen dengan kalimat yang lebih parah dan semua kembali tertawa. Seung Jo juga ikut tertawa dan mempermalukan Joon Gu.
He Ra lalu berkata dalam bahasa Inggris bahwa Joon Gu bukan murid di kampus ini dan bekerja di kantin kampus dan Joon Gu ada di kelas ini mungkin karena menyukai Ha Ni. Dosen mengerti hal itu dan tersenyum. Joon Gu tidak mengerti yang di katakan oleh He Ra dan menyebut He Ra sebagai perempuan jahanam. He Ra melihat Joon Gu dan bilang bahwa semua orang di kampus itu membayar dengan mahal jadi sebaiknya Joon Gu pergi saja dan tidak mengganggu lagi. He Ra juga bilang bahwa dia tidak menyukai orang bodoh. (OMG Kata-kata yang sama yang dulu pernah dikatakan Seung Jo pada Ha Ni.)
Di rumah, Ha Ni membantu Ibu Seung Jo membereskan pring-piring. Ibu Seung Jo bertanya, "Apakah kau tidak ada kelas hari ini?" Ha Ni menjawab dengan lemas, "Aku rasa setelah masuk Universitas, semua ini bukan lelucon lagi." Ibu Seung Jo bertanya, "Ada apa? Ada sesuatu yang terjadi?" Ha Ni menjawab, "Bukan begitu... Aku berfikir bahwa banyak sekali anak yang pintar dan cantik mungkin Seung Jo juga menyukai wanita yang cantik, pintar dan langsing. Bukankah Seung Jo akan menyukai wanita seperti itu?"
Ibu Seung Jo kaget dan bertanya, "Apakah muncul wanita yang seperti itu? Ya Ha Ni! Aku mungkin terlihat muda tapi sesungguhnya aku ini sudah dewasa. Aku cuma ingin bilang bahwa kalian ini sangat sempurna jika bersama. Kau seperti panci dan tutupnya, sangat cocok. Aku tidak tau seberapa canti wanita itu tapi aku yakin bahwa dia bukan jodoh Seung Jo. Lihat ini panci yang kecil tidak akan cocok dengan tutup panci yang besar. Jadi kamu tidak perlu khawatir. Mengerti?" Ha Ni tersenyum senang, "Ya."
Lalu ada telfon dari Eun Jo yang meminta bantuan Ibunya untuk mengirimkan barang-barangnya yang tertinggal.
Ha Ni mengantar barang-barang Eun Jo ke sekolah Eun Jo. Eun Jo tidak suka karna Ha Ni yang datang ke sekolahnya. Ha Ni bertanya, "Apa yang sedang kau lamunkan?" Ada seorang anak perempuan yang mengambil bola lalu melanjutkan bermai. Ha Ni pun berkata, "Ah aku tau. Pasti gadis itu. Benarkah? Oooh dia cantik." Eun Jo berkomentar, "Dia memang lebih cantik dari pada kamu Oh Ha Ni." Ha Ni kesal dan cemberut.
Anak perempuan itu berjalan ke arah mereka untuk mengambil bola yang terjatuh. Ha Ni mengambil bola itu dan memberikannya pada anak perempuan itu. anak perempuan itu melihat Eun Jo sekilas lalu melanjutkan bermain. Ha Ni menghampiri anak perempuan itu dan membisikan sesuatu. Anak perempuan itu melihat Eun Jo lalu tersenyum pada Ha Ni. Ha Ni tersenyum ke Eun Jo dan berkata bahwa semuanya beres.
Ternyata Ha Ni mengajak anak perempuan itu ke rumah. Ibu Seung Jo dan Ha Ni mengintip dari pintu kamar. Anak perempuan itu sangat bosan bermain dengan Eun Jo. Eun Jo menawarkan makanan namun anak itu menolaknya karena dia takut gendut. Eun Jo menawarkan permainan lain namun anak perempuan itu tidak mau. Ibu Seung Jo dan Ha Ni terus mengintip dan bilang bahwa Eun Jo jadi terlihat payah di depan anak perempuan itu. Anak perempuan itu ingin pulang namun Eun Jo mencegahnya dan bilang bahwa Ibunya sedang memasak makan malam.
Seung Jo baru pulang dan merasa heran saat melihat ibunya dan Ha Ni sedang mengintip ke kamarnya. Ibu Seung Jo dan Ha Ni langsung menyingkir dan mempersilahkan Seung Jo masuk ke kamarnya. Seung Jo masuk ke kamar dan baru sadar ada Eun Jo bersama temannya. Anak perempuan itu melihat Seung Jo dan tersenyum. Seung Jo membuat sebuah robot kecil dan anak perempuan itu langsung terpesona dan bertanya, "Bolehkah aku ikut makan malam disini?" Seung Jo menggangguk dan tersenyum.
Nama anak perempuan itu ternyata Sarah. Sarah selesai makan malam dan mengelap mulutnya dengan saputangan yang di bawanya dan Eun Jo terus menatap Sarah. Ibu Seung Jo bertanya, "Apakah kamu mau tambah?" Sarah menjawab, "Tidak perlu saya sudah makan dengan lahap." Ibu Seung Jo senang karena Sarah anak yang sangat baik. Eun Jo juga tersenyum pada Sarah.
Sarah bertanya pada Seung Jo. "Seung Jo oppa, apakah kau percaya pada cinta pandangan pertama?" Seung Jo menjawab, "Entahlah aku belum memikirkannya." Sarah lalu berkata, "Aku awalnya tidak mempercayainya . Aku pikir orang dewasa hanya omong kosong saja namun sekarang aku pikir ini nyata." Ha Ni langsung tersenyum karena berfikir bahwa kata-kata yang di ucapkan oleh Sarah itu untuk Eun Jo. Sarah melanjutkan pembicaraannya, "Sebelum Oppa masuk kedalam tadi, aku tidak melihat apapun tapi setelah Oppa datang yang ada dimataku hanya Oppa saja. Oppa tunggu aku 7 tahun lagi ya." Semuanya sangat kaget mendengar hal itu dan Ha Ni merasa tidak enak hati pada Eun Jo.
Ibu Seung Jo mencoba menghibur Eun Jo yang dari tadi hanya duduk di luar rumah saja. Eun Jo terus marah dan Ibu Seung Jo bilang bahwa Eun Jo ini tidak kalah keren dengan Seung Jo. Ha Ni diam-diam melihat hal itu dan merasa kasihan pada Eun Jo.
Seung Jo turun ke dapur dan bertanya, "Mana Eun Jo?" Ha Ni menjawab, "Apa kamu tidak khawatir padanya?" Seung Jo keheranan dan bertanya, "Ada apa? Kenapa kau seperti ini padaku?" Ha Ni berkata, "Kau ini penipu! Kau berakting seolah-olah kau tidak melakukannya padahal kau menguasai semuanya. Aku melihat itu dengan jelas! Setiap waktu aku mencoba membuang perasaanku ini karena aku berfikir ini tidak boleh. Selama ini kau terus menertawakanku. Aku bingung apakah ini nyata atau hanya lelucon saja. Kamu membuat seseorang terlihat kebingungan dan bodoh."
Seung Jo benar-benar tidak mengerti dengan apa yang sedang dibicarakan, "Sebenarnya apa yang sedang kau bicarakan hah?" Ha Ni menjawab, "Huh kamu benar-benar melakukan hal ini dengan sangat baik. Maksudku ya kalian berdua sangat cocok." Seung Jo bertanya, "Apakah kau sedang membicarakan He Ra? Bukan mengenai Eun Jo?" Ha Ni menjawab, "Ini adalah hal yang sama."
Ibu Seung Jo masuk kedalam rumah dan Ha Ni bertanya, "Bagaimana hasilnya?" Ibu Seung Jo menggelengkap kepalanya.
Ha Ni pergi keluar rumah dan menghampiri Eun Jo namun Eun Jo mengusirnya, "Aku tidak mau melihatmu Oh Ha Ni! Ini semua kesalahanmu! Kau seharusnya tidak mengundangnya kemari jika berakhir seperti ini. Siapa yang meminta bantuanmu hah?" Ha Ni merasa bersalah dan berkata, "Maafkan aku. Kamu benar, aku bersalah dan sangat keterlaluan, tapi seperti itulah aku. Maafkan aku. Aku tau bahwa aku mungkin tidak bisa membantumu merasa lebih baik."
Eun Jo marah dan berkata, "Apa yang kamu ketahui hah?" Ha Ni menjawab, "Aku tau... Di dunia ini aku mungkin tau hal yang terbaik. Orang yang aku sukai tidak menyukaiku dan tertawa dengan orang lain. Aku sungguh mengerti perasaan itu. Tapi ya aku juga tidak bisa cemburu padanya." Eun Jo bertanya, "Apakah kau membicarakan Kakakku?" Ha Ni mengangguk dan berkata, "Eun Jo. AKu pikr jika dua orang saling menyukai satu sama lain itu adalah sebuah keajaiban. Suatu hari... Apakah keajaiban itu akan datang padaku?" Eun Jo menjawab bahwa dia tidak tau hal itu.Ha Ni tertawa dan mengacak-acak rambut Eun Jo. Eun Jo tidak mau diperlakukan seperti anak kecil makanya dia marah tapi justru hal itu membuat Ha Ni semakin senang mengganggu Eun Jo.
Diam-diam Papah melihat keakraban Eun Jo dan Ha Ni. Papah mendengar kata-kata Ha Ni tadi dan ya dia merasa kasihan pada Ha Ni yang selama ini selalu menyukai Seung Jo namun Seung Jo tetap cuek dan dingin.
Papah sedang bekerja di Restaurant dan dia berfikir, "Apakah aku harus mencari rumah baru?" Tiba-tiba Joon Gu menghampirinya dan memperlihatkan adonan yang dia buat. Papah bilang bahwa adonan itu terlalu lembek tapi rasanya cukup enak. Joon Gu senang di puji dan bilang bahwa dia akan membuatnya lebih baik untuk Ha Ni. Papah lalu bertanya, "Joon Gu apa yang kau sukai dari Ha Ni?" Joon Gu kaget mendengar pertanyaan itu, "Aku merasa malu karena kau bertanya seperti ini. Tapi ya jika tidak ada Ha Ni... Mungkin aku tidak akan lulus SMA. Aku selalu memiliki masalah di sekolah dan anak-anak yang lain selalu menghindari bergaul denganku. Tapi Ha Ni mau berteman denganku sehingga aku bersemangat sekolah dan dapat lulus SMA."
Ha Ni sedang beres-beres di dapur dan dia mendengar ada bel datang sehingga dia pergi ke depan pintu untuk menyambut Seung Jo. Tapi ternyata yang datang bukan hanya Seung Jo, ya ada He Ra juga yang datang. He Ra sempat kaget melihat Ha Ni namun dia langsung berkata, "Ternyata benar kalau kalian ini tinggal bersama." Seung Jo tidak mempedulikan Ha Ni dan langsung pergi menaiki tangga menuju ke kamarnya.
Eun Jo turun dari tangga dan berpapasan dengan Seung Jo dan He Ra. Seung Jo berkata pada Eun Jo, "Aku ada tugas jadi bisakah kau belajar di ruang belajar biasa saja?" Eun Jo bertanya, "Tugas apa?" He Ra menjawab, "Tugas Ilmu pengetahuan barat dan kami harus mengerjakannya secara berkelompok. Apakah ini adikmu Seung Jo?" Seung Jo berkata, "Ya dia adikku. Eun Jo." He Ra tersenyum pada Eun Jo dan mengajak berkenalan. Eun Jo tersipu-sipu malu. Seung Jo mengajak He Ra segera ke kamarnya dan Eun Jo berkata, "Dia cantik."
Seung Jo mengajak He Ra menuju ke kamarnya untuk mengambil beberapa buku untuk tugasnya. He Ra bertanya, "Apa tidak ada orang tuamu?" Seung Jo menjawab, "Bapaku sepertinya akan pulang terlambat dan Ibu juga sepertinya sedang pergi." He Ra dan Seung Jo lalu membahas beberapa hal tentang tugasnya dan Seung Jo terlihat menikmati saat-saat bersama He Ra.
Ha Ni sangat panik dan khawatir dengan apa yang di lakukan Seung Jo dan He Ra di dalam kamar sehingga dia munggu di balkon dekat kamar Seung Jo. Tiba-tiba pintu kamar Seung Jo terbuka dan Seung Jo juga He Ra keluar dari kamar untuk belajar di ruang duduk dekat balkon. Ha Ni sangat kaget melihatnya dan langsung bersembunyi di balkon itu. He Ra berkata, "Aku dengar di Barat jika seorang gadis datang ke rumah seorang pria maka itu artinya gadis itu setuju untuk menghabiskan malam bersama pria itu." Ha Ni kaget mendengarnya. Seung Jo tetap cuek dan berkata, "Ah sebaiknya kita cepat mengerjakan tugas ini."
Sampai malam mereka mengerjakan tugas itu dan Ha Ni tetap diam di balkon. Seung Jo dan He Ra memikirkan konsep tugas mereka lalu He Ra mendapatkan ide untuk membuat semacam animasi dan foto untuk tugas mereka ini. Seung Jo setuju.
Seung Jo pergi ke ruangan Ibunya untuk mengambil kamera. Ibunya bertanya, "Mau dikemanakan kamera itu?" Seung Jo menjawab, "Aku mau mengerjakan tugasku." Eun Jo bilang bahwa Seung Jo ada tugas kelompok dan teman satu kelompok Seung Jo adalah seorang wanita yang cantik. Ibu Seung Jo jelas sangat kaget mendengarnya. Seung Jo bilang bahwa dosen yang memilihkan teman satu kelompok sehingga Ibu tidak boleh salah paham. Seung Jo meminjam kamera dan pergi ke atas. Ibu Seung Jo benar-benar masih tidak percaya hal itu.
Papah dan para karyawan pulang dari Restaurant tetapi Joon Gu masih diam di Restaurant dan mencoba berlatih membuat mie. Joon Gu berkata, "Semua orang bisa masuk Universitas. Mereka mengikuti kegiatan klub dan juga belajar di kelas. Boon Joon Gu kau sangat menyedihkan. Aku harus segera menguasai teknik membuat Mie sehingga bisa menjadi koki terkenal dan membuat Ha Ni bangga. Ha Ni... Apa yang sedang kau lakukan sekarang? Ah apakah aku harus menelfonnya sekarang? Aku tidak pernah menelfonnya selarut ini. Ah aku sangat gugup saat mau menelfonnya."
Joon Gu mencoba menelfon Ha Ni namun Ha Ni tidak mengangkat telfonnya karena HPnya di tinggal di dalam kamar dan Ha Ni masih bersembunyi di Balkon.
Seung Jo datang ke ruang atas dan membawa kameranya. Mereka membuat semacam patung bunga dari tanah liat dan memotretnya. Ibu Seung Jo datang ke ruang atas dan He Ra langsung memberikan salam dan juga meminta maaf karena tadi tidak meminta ijin terlebih dahulu. Ibu Seung Jo mengerti dan bertanya, "Seung Jo, dimana Ha Ni?" Seung Jo menjawab, "Mungkin di kamanya." Ibu Seung Jo pun langsung pergi ke kamarnya Ha Ni.
Ibu Seung Jo datang ke kamar Ha Ni namun dia tidak menemukan Ha Ni. Ibu Seung Jo mau menelfon namun ternyata HP Ha Ni ada di kamar. Ibu Seung Jo pun keluar kamar dan berkata pada Seung Jo, "Ha Ni tidak ada di dalam kamarnya." Seung Jo sangat cuek dan hanya bertanya, "Benarkah? Dia pasti keluar ke suatu tempat." Ibu Seung Jo pun pergi dengan kesal. Dia terus mencari Ha Ni dan Ha Ni jadi tidak enak hati karna dia tetap bersembunyi.
Saat mau memotret patung bunga dari tanah liat, ada seekor semut di kelopak bunganya. He Ra bilang bahwa ini terlihat sangat bagus karena ada makhluk hidup di karya mereka ini. Seung Jo tersenyum senang melihat hal itu dan bilang bahwa hal ini sangat menarik. Ha Ni melihat itu dan dia merasa sedih karena Seung Jo terlihat begitu gembira saat berada bersama He Ra. He Ra meminta Seung Jo membawakan air minum sehingga Seung Jo pun pergi ke dapur untuk mengambilkan air minum.
He Ra berjalan menuju balkon dan Ha Ni benar-benar sangat ketakututan jika He Ra menemukannya di luar balkon sejak tadi. Untung saja ada seseorang yang menelfon He Ra sehingga He Ra masuk kembali ke dalam rumah. Ha Ni benar-benar merasa lega.
Ha Ni mengambil bola-bola tennis yang di pakai untuk latihan. He Ra berkata, "Kau sebaiknya berlatih tennis. Bukannya mengambil bola hingga kau lulus. Tapi ya aku menghargai usahamu karena rajin datang walaupun Seung Jo tidak akan datang." Ha Ni kebingungan, "Kenapa dia tidak akan datang?" He Ra berkata, "Dia itu anggota khusus di Klub ini sehingga dia bebas mau datang kapan pun saja. Kenapa kau tidak tau? Bukankah kalian tinggal bersama? Tunggu dulu... Jadi hubungan kalian hanya sebatas itu saja? Hahaha baguslah kalau begitu." He Ra langsung pergi meninggalkan Ha Ni.
Ha Ni mengomel, "Dia sangat dewasa. Walaupun usia kita sama tapi aku terlihat seperti anak kecil. Tunggu... Baek Seung Jo bisa datang kapan pun dia mau? Huh lalu kenapa aku harus bergabung dalam klub ini? Untuk apa aku mengumpulkan bola-bola ini?" HP Ha Ni berbunyi dan itu telfon dari Papah.
Ya ternyata Papah meminta Ha Ni datang ke Restaurant. Papah bertanya, "Bagaimana Tennis?" Ha Ni menjawab, "Sangat sulit. Ah ada apa Papah memintaku datang kemari?" Papah berkata, "Sebaiknya kita pindah rumah saja. Kita tidak bisa tinggal bersama mereka terus menerus. Meskipun aku selalu bekerja disini tapi aku tau bahwa kau mengalami kesulitan dan itu membuatku tidak tenang. Ayo pindah rumah saja. Aku akan berusaha mencari rumah untuk kita tinggal sementara waktu." Ha Ni memakan mienya dan merasa ingin menangis. Papah bertanya, "Ada apa?" Ha Ni menjawab, "Tidak... Aku sepertinya terlalu banyak menaruh wasabi dalam mie ini sehingga sangat pedas dan membuatku ingin menangis."
Papah bilang pada Ibu Seung Jo dan Bapa Seung Jo bahwa dia dan Ha Ni akan pindah rumah. Ibu Seung Jo tentu saja tidak setuju jika Ha Ni pergi. Bapa Seung Jo juga bilang pada Papah bahwa dia ingin agar Papah dan Ha Ni tetap tinggal bersama mereka. Papah bilang bahwa mereka sudah terlalu lama tinggal di rumah Keluarga Baek dan membuat masalah pada Seung Jo dan Eun Jo. Papah berkata, "Dan lagi... Ha Ni akan segera melupakan Seung Jo." Ibu Seung Jo berkomentar, "Masalah itu... Apa yang harus aku lakukan? Bagaimanapun juga masalah ini harus di selesaikan oleh mereka." Papah bilang, "Seung Jo tidak menyukai Ha Ni dan..."
Ibu Seung Jo terus menangis dan bertanya, "Jika Ha Ni menjadi anggota keluarga ini maka ini tidak akan menjadi masalah lagi kan? Oh aku sangat menyukai kepribadian dia dan menyukai sifatnya yang lucu. Aku yakin bahwa Seung Jo pasti bisa menyukai Ha Ni." Papah jadi tidak enak hati mengenai hal itu. Diam-diam ternyata Eun Jo mendengarkan hal itu.
Eun Jo pergi ke kamarnya dan berkata pada Seung Jo, "Hyung... Aku dengar bahwa Oh Ha Ni dan Papahnya akan pergi dari rumah kita. Bukankah itu bagus? Sejak dia datang kemari, dia selalu membuat kekacauan." Seung Jo kaget mendengar hal itu.
Seung Jo keluar dari kamar dan bertemu dengan Ha Ni. Dia bertanya, "Apakah kau akan pindah?" Ha Ni menganggukan kepalanya dan bertanya, "Kenapa? Apakah kau kecewa?" Seung Jo menjawab, "Tidak. Aku merasa ini hal yang bagus dan melegakan karena hidupku akan kembali seperti dulu." Ha Ni mengerti dan bilang bahwa dia akan segera mengemasi barang-barangnya.
Ha Ni melihat fotonya bersama Seung Jo saat kelulusan dan dia jadi teringat banyak hal yang telah di lalui berama dengan Seung Jo. Mulai dari memberikan surat cinta, kaget saat tau bahwa mereka berdua tinggal satu rumah, saat mereka berlari di taman untuk memperebutkan foto, saat Ha Ni di selamatkan oleh Seung Jo ketika Ha Ni tenggelam dan banyak lagi kejadian yang diingat oleh Ha Ni. Di saat yang sama, Seung Jo diam-diam terus menatap pintu kamar Ha Ni.
Pagi-pagi, Papah datang ke kamar Ha Ni dan bilang bahwa mereka harus segera turun ke bawah karena yang lain sudah menunggu. Ha Ni memeluk Papahnya dan menangis. Papah juga sebenarnya merasa berat meninggalkan keluarga Baek ini.
Mereka turun ke bawah dan berpamitan. Papah mengucapkan banyak terima kasih kepada keluarga Baek karena telah membantu mereka selama ini. Papah juga mengajak Seung Jo dan Eun Jo untuk sesekali datang ke rumah mereka itu. Ha Ni berterima kasih karena telah di jaga selama ini. Ibu Seung Jo benar-benar merasa sedih dan Ha Ni pun bilang bahwa dia sangat berterima kasih karena Ibu Seung Jo selalu memasakan makanan yang enak untuknya dan Papah.Ha Ni juga berterima kasih pada Ibu Seung Jo karena telah membelikan Pizza untuk teman kelasnya dan mengajak Joo Ri dan Min Ah ke pantai untuk berlibur bersama.
Ibu Seung Jo benar-benar sedih melihat Ha Ni yang akan pergi. Ha Ni lalu meminta maaf kepada Seung Jo karena telah sering membuat kekacauan pada Seung Jo. Seung Jo hanya diam saja tidak berkomentar apapun.
Di luar rumah. Ha Ni memanggil Ibu Seung Jo dengan sebutan 'Ibu' dan itu semakin membuat Ibu Seung Jo sedih dan bilang bahwa dia ingin sekali terus tinggal bersama Ha Ni. Bapa Seung Jo berusaha menenangkan istrinya dan bilang agar tidak menangis seperti ini karena akan membuat Ha Ni sedih. Tapi Bapa Seung Jo juga sedih karna harus melepaskan teman baiknya yaitu Papah Ha Ni. Seung Jo mengucapkan selamat tinggal dan Ha Ni dengan papah pun pergi.
Eun Jo langsung berkata, "Akhirnya aku mendapatkan kembali kamarku." Bapa Seung Jo jelas langsung marah pada Eun Jo. Seung Jo bertanya pada Ibunya, "Ibu... Apa kau tidak akan memasak makanan untuk hari ini?" Ibu Seung Jo sangat kesal dan bilang, "Kau ini! Ini semua karena kesalahanmu tau!"
Seung Jo masuk ke kamar Ha Ni dan menemukan boneka yang dulu dia berikan pada Ha Ni. Tenyata Ha Ni meninggalkan boneka itu di dalam kamarnya.
Ha Ni pulang ke rumah dengan lesu. Ha Ni menaiki tangga dan bertemu dengan Seung Jo yang baru keluar kamar. Ha Ni pun bertanya, "Hey! Perempuan yang tadi itu yang bertemu di depan kelasmu..." Seung Jo memotong omongan Ha Ni dan bertanya, "Apakah maksudmu Yoon He Ra?" Ha Ni baru tau kalo nama perempuan tadi adalah He Ra, "Apakah namanya He Ra? Dia seniormu?" Seung Jo keheranan, "Senior? Apakah dia terlihat lebih tua dari kita? Dan lagi dia disebut Dewi di kampus." Ha Ni bertanya, "Dewi? Dia satu angkatan dengan kita?" Seung Jo menjawab, "Ya. Dia masuk Universitas Parang karena mendapatkan beasiswa juga." Ha Ni berkomentar bahwa He Ra sangat hebat.
Seung Jo to the point bertanya, "Kenapa? Apakah kau cemburu?" Ha Ni langsung mengelak, "Cemburu? Tidak mungkin. Kenapa aku harus cemburu?" Seung Jo berkomentar bahwa Ha Ni pasti cemburu karena dia dan Ha Ni kan sudah pernah berciuman. Ha Ni kaget mendengar hal itu. Seung Jo mendekat ke Ha Ni dan Ha Ni sudah siap menutup matanya dan dalam hati dia bertanya-tanya, "Apakah ini akan menjadi ciuman yang ke2?" Seung Jo tersenyum lalu pergi meninggalkan Ha Ni tanpa mencium Ha Ni sama sekali.
Ha Ni masuk ke dalam kamarnya dan berkata, "Dia mempermainkan aku lagi. Bagi dia mungkin ciuman tempo hari bukan hal yang istimewa. Itu ternyata hanya lelucon." Ha Ni benar-benar merasa sedih karena Seung Jo hanya menjadikan dia sebagai lelucon saja.
Di kampus, Ha Ni, Joo Ri, dan Min Ah seperti biasa berjalan-jalan di kampus bersama-sama. Teman-teman Ha Ni bertanya, "Jadi kau tidak benar-benar pacaran dengannya?" Ha Ni terduduk lemas. Joo Ri menyarankan agar Ha Ni lebih agresif pada Seung Jo. Namun Min Ah justru menyarankan agar Ha Ni jangan agresif karena itu akan membuat Seung Jo lebih membenci Ha Ni.
Joo Ri melihat jam lalu berkata, "Ah aku harus pergi. Maaf aku tidak bisa ikut makan siang bersama karena aku sudah mendapatkan pekerjaan di Salon Kecantikan Parang, salon di depan kampus." Ha Ni dan Min Ah pun langsung memuji Joo Ri yang sangat hebat sudah mendapatkan pekerjaan. Joo Ri bilang bahwa dia mungkin akan sangat sibuk jadi sulit untuk makan siang bersama dengan Ha Ni dan Min Ah. Joo Ri pun langsung pamit pergi.
Min Ah lalu meminta maaf pada Ha Ni karena dia juga tidak bisa makan siang bersama. Ha Ni bertanya, "Kenapa?" Min Ah menjawab, "Sebenarnya hari ini para seniorku mengajak kami anak baru untuk makan siang bersama." Min Ah benar-benar meminta maaf karena dia tidak bisa makan siang bersama Ha Ni. Ha Ni mengerti dan memperbolehkan Min Ah pergi. Min Ah pun langsung pergi dan Ha Ni berkata, "Huh aku benci makan sendirian..." Ha Ni teringat Seung Jo makanya dia mengeluarkan HPnya dan langsung sms Seung Jo, "Seung Jo, apakah kau tidak ada teman makan siang bersama?"
Ha Ni pergi ke kantin kampus dan menyebutkan nama menunya satu-satu. Tiba-tiba dari belakang Ha Ni ada yang berbisik, "Apakah kau tidak bisa berfikir jika tidak menyebutkannya dengan keras?" Ya itu adalah Seung Jo! Ha Ni kaget dan bilang pada Seung Jo bahwa dia tidak mengira Seung Jo akan datang. Seung Jo meminta menu Hamburger steak dan Ha Ni juga mengikuti memesan menu Hamburger steak. Seung Jo meminta sayuran yang banyak dan Ha Ni juga ikut meminta sayuran yang banyak. Seung Jo kesal karena Ha Ni terus mengikutinya tapi Ha Ni hanya tersenyum senang.
Koki memberikan pesanan mereka berdua dan Seung Jo kaget karena porsi makanannya sangat sedikit sedangkan porsi Ha Ni sangat banyak. Seung Jo pun protes, "Permisi apakah ini tidak salah?" Si koki itu ternyata adalah Joon Gu yang bekerja di bagian kantin Universitas Parang. Joon Gu berkata, "Hey tuan sempurna, apakah kau berani melawanku dalam pembagian makanan?" Seung Jo dan Ha Ni sama-sama kaget saat mengetahui bahwa koki itu adalah Joon Gu.
Ha Ni bertanya, "Boon Joon Gu? Kenapa kau disini? Bukankah kau kerja di Restaurant Papahku?" Joon Gu menjawab, "Ya kau benar tapi aku bekerja di restaurant Papahmu pada malam hari dan bekerja disini pada siang hari. Aku sedang mencari banyak uang sehingga jika kamu mau menikah dengaku maka aku siap kapanpun juga. Aku sudah mempersiapkan segalanya. Saat tau kalau kamu pergi ke Universitas yang sama dengan bajingan ini, kamu pikir aku tidak bisa berbuat apa-apa hah? "
Joon Gu bertanya, "Hey Baek Sung Jo, kau terkejut kan?" Seung Jo menjawab, "Ya aku sangat terkejut! Bagaimana bisa kamu mengejar-ngejar perempuan seperti ini?" Joon Gu bilang bahwa ini adalah yang namanya cinta. Ha Ni meminta Joon Gu agar tidak banyak bicara. Seung Jo meminta koki lain untuk mengganti porsi makannya, Koki kepala melihat itu dan memarahi Joon Gu. Joon Gu tidak terima di marahi begitu saja makanya dia bilang bahwa orang seperti Seung Jo itu pantas mendapatkan porsi makanan yang sedikit.
Seung Jo menerima menu makananya dan pergi meninggalkan Joon Gu. Ha Ni melihat kursi kosong dan menawarkan Seung Jo untuk duduk bersama. Namun ada teman-teman Seung Jo yang memanggil Seung Jo dan mengajak Seung Jo makan satu meja. Akhirnya Seung Jo pergi ke teman-temannya itu dan Ha Ni makan sendirian. Joon Gu yang melihat itu terus memberikan semangat pada Ha Ni.
Ha Ni dan teman-teman barunya sedang berjalan menuju gedung kampus namun Ha Ni meminta teman-temannya untuk pergi duluan karena ada sesuatu yang mau dia lakukan. Ternyata Ha Ni melihat Seung Jo di taman dan langsung duduk di kursi belakang Seung Jo. Saat Ha Ni mau mengajak Seung Jo mengobrol, Ada Kyung Soo -Senior Seung Jo- yang duduk di samping Seung Jo dan mengajak Seung Jo mengobrol lebih dulu.
Seung Jo langsung berkata, "Ah senior... Sudah lama tidak bertemu." Kyung Soo berkata, "Kau ini juniorku jadi seharusnya kau yang mencariku. Menyedihkan sekali ini." Kyung Soo lalu to the point mengajak Seung Jo untuk bergabung di Klubnya karena jika Seung Jo ikut maka mereka pasti bisa maju ke tingkat Nasional. Seung Jo menolaknya karena dia sudah lama tidak berlatih. Kyung Soo terus membujuk Seung Jo sehingga Seung Jo pun setuju. Kyung Soo senang dan bilang bahwa dia akan menunggu Seung Jo di ruang Klub.
Ha Ni mendengarkan pembicaraan itu dan kebingungan, "Hmm Klub sekolah?" Seung Jo menyadari kehadiran Ha Ni dan Ha Ni melambaikan tangannya pada Seung Jo. Seung Jo bertanya, "Apakah kau tidak ada jadwal kelas? Kau ini benar-benar mengikutiku terus." Ha Ni bertanya, "Ngomong-ngomong... Klub apa yang ingin kau ikuti?" Seung Jo menjawab, "Aku tidak akan memberitahumu karena jika kau tau maka kau akan mengikutiku." Seung Jo langsung berjalan pergi dan Ha Ni bergumam, "Mengikutimu? Siapa bilang aku akan mengikutimu hah?"
Ternyata benar saja dugaan Seung Jo. Ha Ni terus mengikuti Seung Jo. Ha Ni melihat Seung Jo masuk ke sebuah ruangan dan Ha Ni pun ikut masuk ke ruangan itu. Ha Ni sangat kaget saat masuk ke ruangan itu karena itu adalah Ruang Club Kekuatan. Para anggota klub itu juga kaget saat melihat Ha Ni masuk ke ruangan itu. Ha Ni buru-buru pergi dari ruangan itu.
Kyung Soo masuk ke ruang klub dan banyak anggota yang sudah berkumpul. Tiba-tiba Kyung Soo berkata, "Hey kamu silahkan masuk!" Ya yang masuk adalah Ha Ni. Ha Ni menatap ruang Klub tersebut yang ternyata ruang klub tennis. HaNi melihat ada Seung Jo dan Seung Jo kaget saat melihat Ha Ni.
Ha Ni duduk di kursi dan He Ra datang duduk di kursi samping Ha Ni. He Ra melihat Ha Ni dan bertanya, "Kita bertemu kembali. Apakah kau pandai bermain tennis?" Ha Ni menjawab, "Tidak. Aku tidak bisa bermain tennis karena aku tidak pernah mencobanya sebelumnya." He Ra berkomentar, "Seharusnya kau tidak datang ke klub ini karena kau terlalu menganggap ringan klub ini." Ha Ni kesal dan berkata, "Apa maksudmu? Kyung Soo mangatakan padaku bahwa aku boleh bergabung walaupun aku tidak bisa bermain dengan baik. Dia bilang bahwa yang aku butuhkan adalah niat bermain dengan ketulusan."
Seung Jo berkomentar, "Diamkan saja dia, dia memang tidak pernah memikirkan sesuatu menggunakan otaknya." He Ra tersenyum dan berkata, "Ya aku tau." Ha Ni benar-benar kesal mendengar hal itu.
Kyung Soo lalu membuka pertemuan para anggota dan memperkenalkan dirinya sebagai wakil ketua dan juga mahasiswa tingkat 2 berusia 21 tahun. Ha Ni sangat kaget mendengarnya. Dan semua anggota yang lainnya ikut tertawa. Kyung Soo bilang bahwa tahun ini klub mereka sangat di berkati karena kedatangan anggota Tennis yang sangat berbakat yaitu Seung Jo yang memenangkan pertandingan tennis tingkat SMA dan juga He Ra yang memenangkan pertandingan tingkat SMA untuk divisi perempuan. Seung Jo dan He Ra pun langsung memperkenalkan diri mereka.
Kyung Soo bilang bahwa sejak tahun lalu sangat jarang sekali anggota perempuan yang mau bergabung pada Klub Tennis tapi tahun ini ada sebuah kejutan yaitu adanya Oh Ha Ni yang akan ikut bergabung. Ha Ni dengan samangat langsung memperkenalkan dirinya. He Ra tiba-tiba bertanya dengan suara kencang, "Oh Ha Ni, sudah berapa lama kau bermain Tennis?" Ha Ni merasa malu dan menjawab, "Aku bahkan belum pernah memagang raket Tennis tapi aku sering bermain badminton." Semua anggota yang lain tertawa dan He Ra juga tertawa puas karena telah mempermalukan Ha Ni.
Latihan Tennis pun di mulai. Ha Ni tidak berhasil memukul bola namun akhirnya dia berhasil memukul bola yang justru bola itu mengenai kepala Kyung Soo. Kyung Soo menghampiri Ha Ni dan bilang bahwa pukulan bola Ha Ni sangat kuat dan Ha Ni pasti bisa jika di latih lebih lama lagi. Ha Ni benar-benar meminta maaf karena kejadian tadi. Kyung Soo memuji Ha Ni yang terlihat sangat cantik memakai pakaian Tennis.
He Ra dan Seung Jo datang menghampiri Ha Ni. Kyung Soo pun permisi mau mempersiapkan yang lainnya. He Ra tertawa dan bilang bahwa Ha Ni katanya belum pernah main tennis tapi berpenampilan ala pemain tennis. Seung Jo ikut mengejek Ha Ni dengan bilang bahwa orang yang tidak bisa belajar pun selalu mempersiapkan pensil padahal belum tentu bisa menulis. Ha Ni benar-benar merasa di permalukan dan hanya bisa diam saja.
He Ra bertanya, "Hmm sepertinya kau cukup dekat dengan Kyung Soo ya?" Ha Ni menjawab, "Kyung Soo sangat baik. bahkan dia mengetahui banyak hal dan juga membantuku. Dan lagi kata-kata yang diucapkannya sangat baik, berbeda sekali dengan kata-kata kejam dari seseorang." Seung Jo menatap sinis ke Ha Ni. He Ra berkata, "Benarkah? Sepertinya kau belum tau Kyung Soo sebenarnya. Seung Jo ayo pergi..."
Latihan pertama yang di lakukan adalah pengelompokan kemampuan. Kyung Soo akan melempar 5 buah bola dan harus di pukul oleh para anggota tapi sebaiknya para anggota tidak perlu memaksakan diri karena itu bisa membuat cedera. Semuanya mengerti lalu bubar untuk bersiap-siap.
Kyung Soo mengambil raketnya dan sikap baiknya pun berubah. Ya dia terlihat sangat menyeramkan saat latihan ini. Semua anggota baru sangat kaget, sementara He Ra dan Seung Jo hanya tertawa karena sudah mengetahui sikap Kyung Soo yang sebenarnya. Kyung Soo terus marah-marah saat ada anggota yang tidak bisa memukul bola dengan baik.
Tiba giliran He Ra yang memukul bola. Sepertinya Kyung Soo ini menyukai He Ra sehingga Kyung Soo sengaja memukul bola dengan pelan jadinya He Ra bisa memukul semua bola dengan baik dan itu membuat semuanya jadi kagum.
Saatnya Seung Jo yang memukul bola. Kyung Soo bilang bahwa dia sudah sangat lama menantikan 1 lawan 1 seperti ini. Seung Jo tersenyum percaya diri dan meminta Kyung Soo segera melemparkann bola. Kyung Soo melempar bola dan Seung Jo dapat memukulnya dengan baik. Kyung Soo berkata, "Aku tadi hanya bermain ringan karena tau kalau kau sudah lama tidak bermain Tennis." Seung Jo membalas, "Bermainlah dengan serius. Aku akan memukulnya dengan baik." Kyung Soo kesal dan bilang, "Dasar orang sombong yang bodoh!"
Kyung Soo melemparkan bola dengan kekutannya dan Seung Jo berhasil memukul bola itu dan membuat Kyung Soo kewalahan mengejar bola hingga terjatuh. Seung Jo menghampiri Kyung Soo dan berkomentar, "Yang tadi itu bagus." Kyung Soo menatap tidak suka kepada Seung Jo.
Para anggota bilang bahwa Kyung Soo sangat marah dan pasti orang yang memukul bola terakhir akan mati. Ha Ni sadar bahwa dia adalah yang selanjutnya akan memukul bola. Ha Ni bersembunyi di balik temannya namun Kyung Soo mengetahui hal itu dan langsung meminta Ha Ni untuk memukul bolanya. Seung Jo berbisik pada Ha Ni, "Keluarlah, dia memanggilmu." Ha Ni kesal dan berkata, "Ini semua karenamu Seung Jo!"
Ha Ni memberanikan diri menghadapi Kyung Soo. Ha Ni meminta Kyung Soo jangan melempar terlalu kuat karena ini pertama kalinya dia bermain Tennis. Kyung Soo tiak mempedulikan itu dan terus melemparka bola dengan penuh kekuatan. Bola pertama yang di lempar mengarah ke Ha Ni dan Ha Ni langsung menghindar. Bola yang ke dua juga di hindari Ha Ni dan itu membuat Kyung Soo sangat marah dan meminta Ha Ni tidak menghindar lagi. bola ke tiga yang di lempar pun mengarah ke Ha Ni dan Ha Ni tidak berani menghindar sehingga bola itu kena ke wajahnya dan Ha Ni terjatuh pingsan.
Malamnya di adakan pesta penyambutan klub tennis. Ketua Tennis bilang pada Ha Ni bahwa Kyung Soo ini sangat sopan dan baik namun jika sudah menyentuh raket Tennis maka Kyung Soo akan sangat berubah. Ha Ni mengerti dan melihat Kyung Soo yang menyendiri karena merasa bersalah.
Anggot klub tennis lainnya memuji kemampuan Seung Jo dan He Ra yang sangat hebat. Ketua Tennis bilang bahwa Seung Jo dan He Ra ini memang terkenal saat SMA. Ketua Tennis bertanya, "Aku dengar He Ra memiliki pacar?" He Ra menjawab, "Tidak. Aku tidak begitu tertarik untuk berpacaran. Orang lain dan aku memiliki hubungan dan aku tidak ingin terlalu di paksakan. Aku hanya ingin bebas. Tapi jika aku bertemu seseorang yang cocok mungkin aku akan mencoba berpacaran." Ha Ni, Kyung Soo, Seung Jo dan anggota yang lain pun mendengarkan kata-kata He Ra.
Seung Jo tiba-tiba berkata, "Hmm pada akhirnya cinta itu hanya mengambil hak kebebasan orang lain saja dan mungkin itu di sebut kebencian." Ketua Tennis tidak mengerti kata-kata yang diucapkan oleh Seung Jo dan He Ra karena itu merupakan kata-kata mutiara yang ada dalam buku sastra. Seung Jo dan He Ra ternyata memiliki minat yang sama pada dunia sastra dan itu membuat mereka berdua terlihat semakin cocok. Seung Jo dan He Ra bersulang dan saling tersenyum sementara Ha Ni dan Kyung Soo menatap kesal.
Ha Ni berkunjung ke salon tempat Joo Ri bekerja dan Min Ah sedang di tata rambutnya oleh Joo Ri. Ha Ni menceritakan semua tentang He Ra dan Joo Ri berkomentar, "Wah dia ini terlihat seperti Baek Seung Jo dalam versi perempuan." Min Ah mendukung Ha Ni agar lebih semangat lagi. Joo Ri bilang bahwa Ha Ni ini benar-benar malang karena sudah sengaja masuk Klub Tennis demi Seung Jo tapi malah mendapatkan luka. Min Ah juga bilang bahwa Ha Ni sangat menyedihkan karena tidak memiliki kesempatan lagi.
Ha Ni berkata, "Tidak. Aku masih memiliki kesempatan. Ya walaupun sangat tidak mungkin jika ada di Klub Tennis karena ada He Ra namun aku masih memiliki sedikit kesempatan."
Ternyata kesempatan yang di maksud oleh Ha Ni adalah kesempatan bersama dengan Seung Jo. Ya dia memiliki kesempatan dengan Seung Jo karena mereka ada di kelas yang sama untuk mata kuliah Bhs Inggris. Seung Jo tentu tidak suka akan kehadiran Ha Ni apalagi ada seorang tambahan lagi yang membuat Seung Jo kesal. Ha Ni melihat ke belakangnya dan kaget saat melihat ada Joon Gu di dalam kelas itu. Joon Gu dan Seung Jo sempat adu omongan namun akhirnya mereka kembali tenang. He Ra datang dan duduk di kursi samping Ha Ni.
Pelajaran di mulai dan Joon Gu sangat tidak mengerti apa-apa. Ha Ni meminta Seung Jo untuk tenang. Dosen menghampiri Ha Ni dan bertanya dalam bahasa inggris mengenai luka di hidung Ha Ni. Ha Ni meminta bantuan Seung Jo namun Seung Jo diam saja tidak membantu sama sekali. Ha Ni pun menjawab pertanyaan dosen dengan Bahasa Inggris yang belepotan dan membuat semuanya tertawa.
Joon Gu kesal dan membela Ha Ni. Dosen bertaya, "Kau... apakah murid di kelas ini? Kenapa tidak membawa buku?" Joon Gu kebingungan menjawabnya karena tidak mengerti bahasa inggris sama sekali. Joon Gu menjawab pertanyaan dosen dengan kalimat yang lebih parah dan semua kembali tertawa. Seung Jo juga ikut tertawa dan mempermalukan Joon Gu.
He Ra lalu berkata dalam bahasa Inggris bahwa Joon Gu bukan murid di kampus ini dan bekerja di kantin kampus dan Joon Gu ada di kelas ini mungkin karena menyukai Ha Ni. Dosen mengerti hal itu dan tersenyum. Joon Gu tidak mengerti yang di katakan oleh He Ra dan menyebut He Ra sebagai perempuan jahanam. He Ra melihat Joon Gu dan bilang bahwa semua orang di kampus itu membayar dengan mahal jadi sebaiknya Joon Gu pergi saja dan tidak mengganggu lagi. He Ra juga bilang bahwa dia tidak menyukai orang bodoh. (OMG Kata-kata yang sama yang dulu pernah dikatakan Seung Jo pada Ha Ni.)
Di rumah, Ha Ni membantu Ibu Seung Jo membereskan pring-piring. Ibu Seung Jo bertanya, "Apakah kau tidak ada kelas hari ini?" Ha Ni menjawab dengan lemas, "Aku rasa setelah masuk Universitas, semua ini bukan lelucon lagi." Ibu Seung Jo bertanya, "Ada apa? Ada sesuatu yang terjadi?" Ha Ni menjawab, "Bukan begitu... Aku berfikir bahwa banyak sekali anak yang pintar dan cantik mungkin Seung Jo juga menyukai wanita yang cantik, pintar dan langsing. Bukankah Seung Jo akan menyukai wanita seperti itu?"
Ibu Seung Jo kaget dan bertanya, "Apakah muncul wanita yang seperti itu? Ya Ha Ni! Aku mungkin terlihat muda tapi sesungguhnya aku ini sudah dewasa. Aku cuma ingin bilang bahwa kalian ini sangat sempurna jika bersama. Kau seperti panci dan tutupnya, sangat cocok. Aku tidak tau seberapa canti wanita itu tapi aku yakin bahwa dia bukan jodoh Seung Jo. Lihat ini panci yang kecil tidak akan cocok dengan tutup panci yang besar. Jadi kamu tidak perlu khawatir. Mengerti?" Ha Ni tersenyum senang, "Ya."
Lalu ada telfon dari Eun Jo yang meminta bantuan Ibunya untuk mengirimkan barang-barangnya yang tertinggal.
Ha Ni mengantar barang-barang Eun Jo ke sekolah Eun Jo. Eun Jo tidak suka karna Ha Ni yang datang ke sekolahnya. Ha Ni bertanya, "Apa yang sedang kau lamunkan?" Ada seorang anak perempuan yang mengambil bola lalu melanjutkan bermai. Ha Ni pun berkata, "Ah aku tau. Pasti gadis itu. Benarkah? Oooh dia cantik." Eun Jo berkomentar, "Dia memang lebih cantik dari pada kamu Oh Ha Ni." Ha Ni kesal dan cemberut.
Anak perempuan itu berjalan ke arah mereka untuk mengambil bola yang terjatuh. Ha Ni mengambil bola itu dan memberikannya pada anak perempuan itu. anak perempuan itu melihat Eun Jo sekilas lalu melanjutkan bermain. Ha Ni menghampiri anak perempuan itu dan membisikan sesuatu. Anak perempuan itu melihat Eun Jo lalu tersenyum pada Ha Ni. Ha Ni tersenyum ke Eun Jo dan berkata bahwa semuanya beres.
Ternyata Ha Ni mengajak anak perempuan itu ke rumah. Ibu Seung Jo dan Ha Ni mengintip dari pintu kamar. Anak perempuan itu sangat bosan bermain dengan Eun Jo. Eun Jo menawarkan makanan namun anak itu menolaknya karena dia takut gendut. Eun Jo menawarkan permainan lain namun anak perempuan itu tidak mau. Ibu Seung Jo dan Ha Ni terus mengintip dan bilang bahwa Eun Jo jadi terlihat payah di depan anak perempuan itu. Anak perempuan itu ingin pulang namun Eun Jo mencegahnya dan bilang bahwa Ibunya sedang memasak makan malam.
Seung Jo baru pulang dan merasa heran saat melihat ibunya dan Ha Ni sedang mengintip ke kamarnya. Ibu Seung Jo dan Ha Ni langsung menyingkir dan mempersilahkan Seung Jo masuk ke kamarnya. Seung Jo masuk ke kamar dan baru sadar ada Eun Jo bersama temannya. Anak perempuan itu melihat Seung Jo dan tersenyum. Seung Jo membuat sebuah robot kecil dan anak perempuan itu langsung terpesona dan bertanya, "Bolehkah aku ikut makan malam disini?" Seung Jo menggangguk dan tersenyum.
Nama anak perempuan itu ternyata Sarah. Sarah selesai makan malam dan mengelap mulutnya dengan saputangan yang di bawanya dan Eun Jo terus menatap Sarah. Ibu Seung Jo bertanya, "Apakah kamu mau tambah?" Sarah menjawab, "Tidak perlu saya sudah makan dengan lahap." Ibu Seung Jo senang karena Sarah anak yang sangat baik. Eun Jo juga tersenyum pada Sarah.
Sarah bertanya pada Seung Jo. "Seung Jo oppa, apakah kau percaya pada cinta pandangan pertama?" Seung Jo menjawab, "Entahlah aku belum memikirkannya." Sarah lalu berkata, "Aku awalnya tidak mempercayainya . Aku pikir orang dewasa hanya omong kosong saja namun sekarang aku pikir ini nyata." Ha Ni langsung tersenyum karena berfikir bahwa kata-kata yang di ucapkan oleh Sarah itu untuk Eun Jo. Sarah melanjutkan pembicaraannya, "Sebelum Oppa masuk kedalam tadi, aku tidak melihat apapun tapi setelah Oppa datang yang ada dimataku hanya Oppa saja. Oppa tunggu aku 7 tahun lagi ya." Semuanya sangat kaget mendengar hal itu dan Ha Ni merasa tidak enak hati pada Eun Jo.
Ibu Seung Jo mencoba menghibur Eun Jo yang dari tadi hanya duduk di luar rumah saja. Eun Jo terus marah dan Ibu Seung Jo bilang bahwa Eun Jo ini tidak kalah keren dengan Seung Jo. Ha Ni diam-diam melihat hal itu dan merasa kasihan pada Eun Jo.
Seung Jo turun ke dapur dan bertanya, "Mana Eun Jo?" Ha Ni menjawab, "Apa kamu tidak khawatir padanya?" Seung Jo keheranan dan bertanya, "Ada apa? Kenapa kau seperti ini padaku?" Ha Ni berkata, "Kau ini penipu! Kau berakting seolah-olah kau tidak melakukannya padahal kau menguasai semuanya. Aku melihat itu dengan jelas! Setiap waktu aku mencoba membuang perasaanku ini karena aku berfikir ini tidak boleh. Selama ini kau terus menertawakanku. Aku bingung apakah ini nyata atau hanya lelucon saja. Kamu membuat seseorang terlihat kebingungan dan bodoh."
Seung Jo benar-benar tidak mengerti dengan apa yang sedang dibicarakan, "Sebenarnya apa yang sedang kau bicarakan hah?" Ha Ni menjawab, "Huh kamu benar-benar melakukan hal ini dengan sangat baik. Maksudku ya kalian berdua sangat cocok." Seung Jo bertanya, "Apakah kau sedang membicarakan He Ra? Bukan mengenai Eun Jo?" Ha Ni menjawab, "Ini adalah hal yang sama."
Ibu Seung Jo masuk kedalam rumah dan Ha Ni bertanya, "Bagaimana hasilnya?" Ibu Seung Jo menggelengkap kepalanya.
Ha Ni pergi keluar rumah dan menghampiri Eun Jo namun Eun Jo mengusirnya, "Aku tidak mau melihatmu Oh Ha Ni! Ini semua kesalahanmu! Kau seharusnya tidak mengundangnya kemari jika berakhir seperti ini. Siapa yang meminta bantuanmu hah?" Ha Ni merasa bersalah dan berkata, "Maafkan aku. Kamu benar, aku bersalah dan sangat keterlaluan, tapi seperti itulah aku. Maafkan aku. Aku tau bahwa aku mungkin tidak bisa membantumu merasa lebih baik."
Eun Jo marah dan berkata, "Apa yang kamu ketahui hah?" Ha Ni menjawab, "Aku tau... Di dunia ini aku mungkin tau hal yang terbaik. Orang yang aku sukai tidak menyukaiku dan tertawa dengan orang lain. Aku sungguh mengerti perasaan itu. Tapi ya aku juga tidak bisa cemburu padanya." Eun Jo bertanya, "Apakah kau membicarakan Kakakku?" Ha Ni mengangguk dan berkata, "Eun Jo. AKu pikr jika dua orang saling menyukai satu sama lain itu adalah sebuah keajaiban. Suatu hari... Apakah keajaiban itu akan datang padaku?" Eun Jo menjawab bahwa dia tidak tau hal itu.Ha Ni tertawa dan mengacak-acak rambut Eun Jo. Eun Jo tidak mau diperlakukan seperti anak kecil makanya dia marah tapi justru hal itu membuat Ha Ni semakin senang mengganggu Eun Jo.
Diam-diam Papah melihat keakraban Eun Jo dan Ha Ni. Papah mendengar kata-kata Ha Ni tadi dan ya dia merasa kasihan pada Ha Ni yang selama ini selalu menyukai Seung Jo namun Seung Jo tetap cuek dan dingin.
Papah sedang bekerja di Restaurant dan dia berfikir, "Apakah aku harus mencari rumah baru?" Tiba-tiba Joon Gu menghampirinya dan memperlihatkan adonan yang dia buat. Papah bilang bahwa adonan itu terlalu lembek tapi rasanya cukup enak. Joon Gu senang di puji dan bilang bahwa dia akan membuatnya lebih baik untuk Ha Ni. Papah lalu bertanya, "Joon Gu apa yang kau sukai dari Ha Ni?" Joon Gu kaget mendengar pertanyaan itu, "Aku merasa malu karena kau bertanya seperti ini. Tapi ya jika tidak ada Ha Ni... Mungkin aku tidak akan lulus SMA. Aku selalu memiliki masalah di sekolah dan anak-anak yang lain selalu menghindari bergaul denganku. Tapi Ha Ni mau berteman denganku sehingga aku bersemangat sekolah dan dapat lulus SMA."
Ha Ni sedang beres-beres di dapur dan dia mendengar ada bel datang sehingga dia pergi ke depan pintu untuk menyambut Seung Jo. Tapi ternyata yang datang bukan hanya Seung Jo, ya ada He Ra juga yang datang. He Ra sempat kaget melihat Ha Ni namun dia langsung berkata, "Ternyata benar kalau kalian ini tinggal bersama." Seung Jo tidak mempedulikan Ha Ni dan langsung pergi menaiki tangga menuju ke kamarnya.
Eun Jo turun dari tangga dan berpapasan dengan Seung Jo dan He Ra. Seung Jo berkata pada Eun Jo, "Aku ada tugas jadi bisakah kau belajar di ruang belajar biasa saja?" Eun Jo bertanya, "Tugas apa?" He Ra menjawab, "Tugas Ilmu pengetahuan barat dan kami harus mengerjakannya secara berkelompok. Apakah ini adikmu Seung Jo?" Seung Jo berkata, "Ya dia adikku. Eun Jo." He Ra tersenyum pada Eun Jo dan mengajak berkenalan. Eun Jo tersipu-sipu malu. Seung Jo mengajak He Ra segera ke kamarnya dan Eun Jo berkata, "Dia cantik."
Seung Jo mengajak He Ra menuju ke kamarnya untuk mengambil beberapa buku untuk tugasnya. He Ra bertanya, "Apa tidak ada orang tuamu?" Seung Jo menjawab, "Bapaku sepertinya akan pulang terlambat dan Ibu juga sepertinya sedang pergi." He Ra dan Seung Jo lalu membahas beberapa hal tentang tugasnya dan Seung Jo terlihat menikmati saat-saat bersama He Ra.
Ha Ni sangat panik dan khawatir dengan apa yang di lakukan Seung Jo dan He Ra di dalam kamar sehingga dia munggu di balkon dekat kamar Seung Jo. Tiba-tiba pintu kamar Seung Jo terbuka dan Seung Jo juga He Ra keluar dari kamar untuk belajar di ruang duduk dekat balkon. Ha Ni sangat kaget melihatnya dan langsung bersembunyi di balkon itu. He Ra berkata, "Aku dengar di Barat jika seorang gadis datang ke rumah seorang pria maka itu artinya gadis itu setuju untuk menghabiskan malam bersama pria itu." Ha Ni kaget mendengarnya. Seung Jo tetap cuek dan berkata, "Ah sebaiknya kita cepat mengerjakan tugas ini."
Sampai malam mereka mengerjakan tugas itu dan Ha Ni tetap diam di balkon. Seung Jo dan He Ra memikirkan konsep tugas mereka lalu He Ra mendapatkan ide untuk membuat semacam animasi dan foto untuk tugas mereka ini. Seung Jo setuju.
Seung Jo pergi ke ruangan Ibunya untuk mengambil kamera. Ibunya bertanya, "Mau dikemanakan kamera itu?" Seung Jo menjawab, "Aku mau mengerjakan tugasku." Eun Jo bilang bahwa Seung Jo ada tugas kelompok dan teman satu kelompok Seung Jo adalah seorang wanita yang cantik. Ibu Seung Jo jelas sangat kaget mendengarnya. Seung Jo bilang bahwa dosen yang memilihkan teman satu kelompok sehingga Ibu tidak boleh salah paham. Seung Jo meminjam kamera dan pergi ke atas. Ibu Seung Jo benar-benar masih tidak percaya hal itu.
Papah dan para karyawan pulang dari Restaurant tetapi Joon Gu masih diam di Restaurant dan mencoba berlatih membuat mie. Joon Gu berkata, "Semua orang bisa masuk Universitas. Mereka mengikuti kegiatan klub dan juga belajar di kelas. Boon Joon Gu kau sangat menyedihkan. Aku harus segera menguasai teknik membuat Mie sehingga bisa menjadi koki terkenal dan membuat Ha Ni bangga. Ha Ni... Apa yang sedang kau lakukan sekarang? Ah apakah aku harus menelfonnya sekarang? Aku tidak pernah menelfonnya selarut ini. Ah aku sangat gugup saat mau menelfonnya."
Joon Gu mencoba menelfon Ha Ni namun Ha Ni tidak mengangkat telfonnya karena HPnya di tinggal di dalam kamar dan Ha Ni masih bersembunyi di Balkon.
Seung Jo datang ke ruang atas dan membawa kameranya. Mereka membuat semacam patung bunga dari tanah liat dan memotretnya. Ibu Seung Jo datang ke ruang atas dan He Ra langsung memberikan salam dan juga meminta maaf karena tadi tidak meminta ijin terlebih dahulu. Ibu Seung Jo mengerti dan bertanya, "Seung Jo, dimana Ha Ni?" Seung Jo menjawab, "Mungkin di kamanya." Ibu Seung Jo pun langsung pergi ke kamarnya Ha Ni.
Ibu Seung Jo datang ke kamar Ha Ni namun dia tidak menemukan Ha Ni. Ibu Seung Jo mau menelfon namun ternyata HP Ha Ni ada di kamar. Ibu Seung Jo pun keluar kamar dan berkata pada Seung Jo, "Ha Ni tidak ada di dalam kamarnya." Seung Jo sangat cuek dan hanya bertanya, "Benarkah? Dia pasti keluar ke suatu tempat." Ibu Seung Jo pun pergi dengan kesal. Dia terus mencari Ha Ni dan Ha Ni jadi tidak enak hati karna dia tetap bersembunyi.
Saat mau memotret patung bunga dari tanah liat, ada seekor semut di kelopak bunganya. He Ra bilang bahwa ini terlihat sangat bagus karena ada makhluk hidup di karya mereka ini. Seung Jo tersenyum senang melihat hal itu dan bilang bahwa hal ini sangat menarik. Ha Ni melihat itu dan dia merasa sedih karena Seung Jo terlihat begitu gembira saat berada bersama He Ra. He Ra meminta Seung Jo membawakan air minum sehingga Seung Jo pun pergi ke dapur untuk mengambilkan air minum.
He Ra berjalan menuju balkon dan Ha Ni benar-benar sangat ketakututan jika He Ra menemukannya di luar balkon sejak tadi. Untung saja ada seseorang yang menelfon He Ra sehingga He Ra masuk kembali ke dalam rumah. Ha Ni benar-benar merasa lega.
Ha Ni mengambil bola-bola tennis yang di pakai untuk latihan. He Ra berkata, "Kau sebaiknya berlatih tennis. Bukannya mengambil bola hingga kau lulus. Tapi ya aku menghargai usahamu karena rajin datang walaupun Seung Jo tidak akan datang." Ha Ni kebingungan, "Kenapa dia tidak akan datang?" He Ra berkata, "Dia itu anggota khusus di Klub ini sehingga dia bebas mau datang kapan pun saja. Kenapa kau tidak tau? Bukankah kalian tinggal bersama? Tunggu dulu... Jadi hubungan kalian hanya sebatas itu saja? Hahaha baguslah kalau begitu." He Ra langsung pergi meninggalkan Ha Ni.
Ha Ni mengomel, "Dia sangat dewasa. Walaupun usia kita sama tapi aku terlihat seperti anak kecil. Tunggu... Baek Seung Jo bisa datang kapan pun dia mau? Huh lalu kenapa aku harus bergabung dalam klub ini? Untuk apa aku mengumpulkan bola-bola ini?" HP Ha Ni berbunyi dan itu telfon dari Papah.
Ya ternyata Papah meminta Ha Ni datang ke Restaurant. Papah bertanya, "Bagaimana Tennis?" Ha Ni menjawab, "Sangat sulit. Ah ada apa Papah memintaku datang kemari?" Papah berkata, "Sebaiknya kita pindah rumah saja. Kita tidak bisa tinggal bersama mereka terus menerus. Meskipun aku selalu bekerja disini tapi aku tau bahwa kau mengalami kesulitan dan itu membuatku tidak tenang. Ayo pindah rumah saja. Aku akan berusaha mencari rumah untuk kita tinggal sementara waktu." Ha Ni memakan mienya dan merasa ingin menangis. Papah bertanya, "Ada apa?" Ha Ni menjawab, "Tidak... Aku sepertinya terlalu banyak menaruh wasabi dalam mie ini sehingga sangat pedas dan membuatku ingin menangis."
Papah bilang pada Ibu Seung Jo dan Bapa Seung Jo bahwa dia dan Ha Ni akan pindah rumah. Ibu Seung Jo tentu saja tidak setuju jika Ha Ni pergi. Bapa Seung Jo juga bilang pada Papah bahwa dia ingin agar Papah dan Ha Ni tetap tinggal bersama mereka. Papah bilang bahwa mereka sudah terlalu lama tinggal di rumah Keluarga Baek dan membuat masalah pada Seung Jo dan Eun Jo. Papah berkata, "Dan lagi... Ha Ni akan segera melupakan Seung Jo." Ibu Seung Jo berkomentar, "Masalah itu... Apa yang harus aku lakukan? Bagaimanapun juga masalah ini harus di selesaikan oleh mereka." Papah bilang, "Seung Jo tidak menyukai Ha Ni dan..."
Ibu Seung Jo terus menangis dan bertanya, "Jika Ha Ni menjadi anggota keluarga ini maka ini tidak akan menjadi masalah lagi kan? Oh aku sangat menyukai kepribadian dia dan menyukai sifatnya yang lucu. Aku yakin bahwa Seung Jo pasti bisa menyukai Ha Ni." Papah jadi tidak enak hati mengenai hal itu. Diam-diam ternyata Eun Jo mendengarkan hal itu.
Eun Jo pergi ke kamarnya dan berkata pada Seung Jo, "Hyung... Aku dengar bahwa Oh Ha Ni dan Papahnya akan pergi dari rumah kita. Bukankah itu bagus? Sejak dia datang kemari, dia selalu membuat kekacauan." Seung Jo kaget mendengar hal itu.
Seung Jo keluar dari kamar dan bertemu dengan Ha Ni. Dia bertanya, "Apakah kau akan pindah?" Ha Ni menganggukan kepalanya dan bertanya, "Kenapa? Apakah kau kecewa?" Seung Jo menjawab, "Tidak. Aku merasa ini hal yang bagus dan melegakan karena hidupku akan kembali seperti dulu." Ha Ni mengerti dan bilang bahwa dia akan segera mengemasi barang-barangnya.
Ha Ni melihat fotonya bersama Seung Jo saat kelulusan dan dia jadi teringat banyak hal yang telah di lalui berama dengan Seung Jo. Mulai dari memberikan surat cinta, kaget saat tau bahwa mereka berdua tinggal satu rumah, saat mereka berlari di taman untuk memperebutkan foto, saat Ha Ni di selamatkan oleh Seung Jo ketika Ha Ni tenggelam dan banyak lagi kejadian yang diingat oleh Ha Ni. Di saat yang sama, Seung Jo diam-diam terus menatap pintu kamar Ha Ni.
Pagi-pagi, Papah datang ke kamar Ha Ni dan bilang bahwa mereka harus segera turun ke bawah karena yang lain sudah menunggu. Ha Ni memeluk Papahnya dan menangis. Papah juga sebenarnya merasa berat meninggalkan keluarga Baek ini.
Mereka turun ke bawah dan berpamitan. Papah mengucapkan banyak terima kasih kepada keluarga Baek karena telah membantu mereka selama ini. Papah juga mengajak Seung Jo dan Eun Jo untuk sesekali datang ke rumah mereka itu. Ha Ni berterima kasih karena telah di jaga selama ini. Ibu Seung Jo benar-benar merasa sedih dan Ha Ni pun bilang bahwa dia sangat berterima kasih karena Ibu Seung Jo selalu memasakan makanan yang enak untuknya dan Papah.Ha Ni juga berterima kasih pada Ibu Seung Jo karena telah membelikan Pizza untuk teman kelasnya dan mengajak Joo Ri dan Min Ah ke pantai untuk berlibur bersama.
Ibu Seung Jo benar-benar sedih melihat Ha Ni yang akan pergi. Ha Ni lalu meminta maaf kepada Seung Jo karena telah sering membuat kekacauan pada Seung Jo. Seung Jo hanya diam saja tidak berkomentar apapun.
Di luar rumah. Ha Ni memanggil Ibu Seung Jo dengan sebutan 'Ibu' dan itu semakin membuat Ibu Seung Jo sedih dan bilang bahwa dia ingin sekali terus tinggal bersama Ha Ni. Bapa Seung Jo berusaha menenangkan istrinya dan bilang agar tidak menangis seperti ini karena akan membuat Ha Ni sedih. Tapi Bapa Seung Jo juga sedih karna harus melepaskan teman baiknya yaitu Papah Ha Ni. Seung Jo mengucapkan selamat tinggal dan Ha Ni dengan papah pun pergi.
Eun Jo langsung berkata, "Akhirnya aku mendapatkan kembali kamarku." Bapa Seung Jo jelas langsung marah pada Eun Jo. Seung Jo bertanya pada Ibunya, "Ibu... Apa kau tidak akan memasak makanan untuk hari ini?" Ibu Seung Jo sangat kesal dan bilang, "Kau ini! Ini semua karena kesalahanmu tau!"
Seung Jo masuk ke kamar Ha Ni dan menemukan boneka yang dulu dia berikan pada Ha Ni. Tenyata Ha Ni meninggalkan boneka itu di dalam kamarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar